This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Sabtu, 11 Juni 2016
Candi Cangkuang Garut Situs Sejarah di Tanah Sunda
Kabupaten Garut
Minggu, 10 Januari 2016
Curug Gumawang - Padarincang Kab. Serang
Curug Cigumawang memiliki ketinggian terjunan air sekitar 40 m. Sumber mata air Curug Cigumawang berasal dari Gunung Buntu. Di pusat sumber mata air ini terdapat batu besar yang menutupi sumber air tersebut sehingga membentuk aliran sungai kecil yang mengalir disebelah kanan curug tersebut.
Nama Cigumawang dalam bahasa sunda berarti bawang. Konon dahulu sekitar tahun 70 an masyarakat sekitar curug ini jika melihat jatuhan air curug tersebut dengan debit airnya yang masih deras membentuk menyerupai bawang.
Bahkan menurut orang tua disana, jikakalau orang yang berpacaran berkunjung ke Curug ini pasti akan menikah. Selain itu juga air dari Curug Cigumawang ini bisa menyembuhkan segala penyakit.
Lokasi
Terletak di Desa Kadu Bereum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Propinsi Banten.
Koordinat GPS: -8.370461, 115.176187
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 25 dari kota Serang (Terminal Pakupatan Serang) ke arah Ciomas atau sekitar 5 km ke arah barat lokasi wisata Pemandian Air Cirahab. Jika dari jalan raya Cinangka berjarak 10 km ke arah selatan.
Untuk menuju curug ini dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi sekitar 1 jam dari Kota Serang. Ada dua pintu masuk menuju lokasi ini, salah satunya melalui pasar Padarincang
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 5000 per orang, dimana gardu tiketnya berada kira-kira di tengah perjalanan menuju curug tersebut. Harga parkir resmi belum tersedia karena ketiadaan lahan parkir sehingga pengunjung dapat menitipkan kendaraannya ke penduduk setempat di areal halaman rumahnya. Biaya parkir umumnya berkisar Rp 5000-10000 per kendaraan.
Di sekeliling lokasi air terjun terdapat beberapa fasilitas umum yang cukup lengkap seperti warung, mushola, bumi perkemahan, ruang ganti dan toilet, tapi sayang semuanya dalam kondisi yang kurang terawat. Selain itu akses jalan menuju lokasi masih berupa tanah atau belum diaspal dan juga ketiadaan lokasi parkir.
Juga papan petunjuk menuju area wisata ini juga tidak ada sehingga pengunjung harus rajin bertanya kepada penduduk sekitar untuk mengetahui keberadaan lokasi air terjun tersebut.
Rabu, 09 Desember 2015
Sejarah Solear & Syekh Mas Massad
Di Keramat Solear terdapat makam beberapa pengikut setia para wali, di antaranya Makam Syekh Mas Massad yang sering didatangi peziarah untuk melakukan doa. Syekh Mas Masad adalah Ulama Besar sebagai panglima tentara Islam yang ditugaskan oleh Sultan Maulana Hasanudin Banten untuk menyebarkan agama Islam ke daerah Tigaraksa Sekarang . Bertahun tahun berkecambuk peperangan antara Syekh Mas Masad beserta pasukanya Ki Mas Laeng dan Ki Seteng beserta tentaranya namun karena sama sama saktinya tidak ada yang kalah dan menang . Makam tersebut berada di bawah pohon tua yang berusia ratusan tahun dengan dikelilingi tembok dan padepokan untuk berdoa dan terdapat ratusan kera liar sebagai penghuni hutan sekitar keramat. "Mungkin mencapai sekitar 500 hingga 600. ekor kera yang terbagi atas dua kelompok," .Keramat Solear yang memilikiluas 4 hektar dan menjadi aset , masyarakat sebagai ladang mata pencaharian selain bertani. Secara swadaya masyarakat memelihara kelestarian alam dan menjual makanan kera setiap hari libur nasional, terutama libur bulan Maulid dan libur Idul Fitri.". Dikabaekan. "perilaku kera liar tidak mengganggu peziarah dan hanya meminta makanan saja. Kera tersebut juga memperlihatkan perilaku peziarah selama hidupnya. Misalnya, kalau orang yang berkelakuan suka kawin, maka kera tersebut melakukan kawin di hadapan orang tersebut. Jika orang itu memberikan makanan dari uang yang tidak halal, maka kera itu tidak mau makan makanan tersebut. Sudah banyak kejadian yang menarik dari Keramat Solear ini," . Pemkab Tangerang pernah merehab Keramat Solear dengan menambah bangunan di sekitar makam, namun menjadi malapetaka."Pemborong yang mengerjakan proyek itu akhirnya bangkrut. Pernah juga Pemda menanam ratusan pohon, namun semua pohon tidak hidup. Hasil musyawarah para tokoh masyarakat menyimpulkan, bahwa Keramat Solear tidak mau menerima pembangunan yang menghilangkan keasliannya sehingga kondisinya seperti tidak diurus,".
Dari beberapa sumber
Makam Syekh Mas Masad/ Kawasan Hutan Lindung SolearSejarah Tigaraksa
2. Syeh Mas Masad adalah Ulama Besar sebagai panglima tentara Islam yang ditugaskan oleh Sultan Maulana Hasanudin Banten untuk menyebarkan agama Islam ke daerah Tigaraksa Sekarang . Bertahun tahun berkecambuk peperangan antara Syeh Mas Masad beserta pasukanya Ki Mas Laeng dan Ki Seteng beserta tentaranya namun karena sama sama saktinya tidak ada yang kalah dan menang . Syeh Mas Ma'sad beliau wafat dan dimakamkan di keramat Solear Pasanggarahan Kec. Solear
3. Syeh Mubarok yang Nama Aslinya Ki Indit beliau adalah ulama besar penerus perjuangan Syeh Mas Masad yang telah wafat , Syeh Mubarok terus berjuang menegakan agama tauhid yaitu Islam dengan Gigihnya . Namun peperangan tetap tidak ada yang kalah ataupun menang. Peperangan tersebut amat melelahkan untuk kedua belah pihak . Syeh Mubarok terus bermunazat kepada Allah agar kebatilan segera di hilangkan dan akhirnya beliau mendapat petunjuk dari Allah SWT , Syeh Mubarok mengusulkan kepada pihak Ki Mas Laeng agar diadakan musyawarah. Dengan penuh Kearifanya Syeh Mubarok menjelaskan apa artinya Islam beliau menjelaskan bahwa Islam adalah agama rohmatan lil alamin di dengarkan dan disimak oleh Ki Mas Laeng dan Ki Seteng dan Akhirnya Ki Mas Laeng dan Ki Seteng beserta pasukanya mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah SWT. Yang akhirnya Ki Mas Laeng dan Ki Seteng dan pasukanya masuk agama Islam, akibat haru yang sangat mendalam karna musyawarah berjalan dengan baik semua yang hadir dalam musyawarah tersebut menangis mengeluarkan air mata (yang dalam bahasa sunda Ci = air soca = mata ) maka sejak itulah di sebut "CISOKA", sampai sekarang
Maka Asal Usul Terjadinya Kota Tigaraksa menurut beberapa sumber adalah berhasilnya dengan gemilang permusyawaratan / perdamaian antara Syeh Mubarok , Ki Mas Laeng dan Ki Seteng Tigaraksa , TIGA ORANG YANG MEMELIHARA PERDAMAIAN.
Ket
- Makam Ki Syeh Mas Masad berada di Keramat Solear Pasanggrahan
- Makam Syeh Mubarok Berada di Kp. Kelapa Dua Desa Pete Tigaraksa
- Makom Ki Mas laeng dan Ki Seteng Di Keramat Mamplem Tigaraksa
- Aria Jaya Sentika berkedudukan membuat kerajan kecil sekitar Kp. Gudang beliu dimakamkan di kampung Melayu ada pula yang menyatakan beliau dimakamkan di keramat Asem Cengkareng beliau mempunyai anak bernaa KI ARIA SAID
- Aria Wangsakara Berkedudukan berkedudukan di Jambe -Solong dan akhirnya ke Pondok Aren Tangerang
- Aria Yuda Negara Berkedudukan di Pasar Kemis menyerang melalui Sepatan Ke Batavia/Jakarta
- Aria Said Putra dari Ki Arya Jaya Sentika menjadi tumenggung yang berkdudukan di Kampung Gudang
Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali ( Coretan Touring )
Istana Tampaksiring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.
n miring. Konon, menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sakti, namun sayangnya ia bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan bala tentaranya. Mayadenawa pun lari masuk hutan. Agar para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu ia berharap para pengejarnya tidak mengenali jejak telapak kakinya.
Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno yan
Arsiteknya adalah R.M. Soedarsono dan istana ini dibangun secara bertahap. Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama yaitu Wisma Merdeka seluas 1.200 m dan Wisma Yudhistira seluas 2.000 m dan Ruang Serbaguna. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1957. Pada 1963 semua pembangunan selesai yaitu dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima.

Masjid Agung Demak (Coretan Touring)
Masjid Agung Demak (Coretan Touring)
Mampir sejenak istirahat dan sholat sambil mengingat ingat sejarah lokasi.
Lokasi
Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Masjid ini pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Sejarah
Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama (wali) yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar abad ke-15 Masehi.
Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakancandra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), badan bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.
Arsitektur
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung candra sengkala, yang dapat dibaca Naga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.
Masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995.



















